BLOGGER TEMPLATES Funny Pictures

Jumat, 11 Juli 2014

TOKOH UTAMA

 
Entah sudah berapa lama aku tak menambah coretan di lembar buku diaryku. Entah sudah berapa lama folder “TULISAN” dalam laptopku tak bertambah dengan dokumen baru. Rasanya malas menggerakkan tanganku untuk menulis cerita di lembar kosong itu. Rasanya malas untuk menarikan jemariku untuk mengetik kisah di laptopku. Tapi aku rindu menulis. Bukankah dari dulu aku cinta menulis? Bukankah dari dulu aku ingin menjadi penulis? Namun tiap kali niat itu muncul, aku takut. Entah kenapa. Mungkin aku sudah kehabisan cerita. Atau, aku sudah malas merekam kisah hidupku dalam tulisan. Aku seperti kehilangan jiwa.

Aku ingin kembali menulis. Menulis apa saja tanpa rasa takut. Menulis hal apapun tanpa beban, tanpa takut jelek. Aku ingin kembali seperti dulu. Menulis dengan hati.  Aku ingin menghidupkan tulisanku, meski bukan lagi tentang kamu. Iya kamu, yang selama ini menjadi tokoh utama di setiap tulisanku. Aku sudah bosan, tepatnya lelah, menjadikanmu tokoh utama dalam tulisanku, juga hatiku. Bukankah sudah terlalu lama aku jalani semua ini? Aku bosan, menulis cerita tentang cinta diam-diam, yang entah sampai kapan takkan berganti topik. Padahal jika aku mau, aku bisa merangkai kisah yang lebih indah di luar sana, dengan tokoh-tokoh lain yang lebih hidup dari kamu.

Sebenarnya ini bukan salahmu, sama sekali bukan salahmu. Bahkan kamu tak tau apa-apa tentang ini semua.  Ini semua salahku, yang membiarkan kisah ini mengalir tanpa kamu pernah tau bahwa kamulah tokoh utamanya. Dan aku yang membiarkan kisah ini tetap menjadi kisah cinta diam-diam, cinta sendiri, cinta tak berbalas, dan semacamnya. Akulah yang membuat kisah pilu untuk diriku sendiri. Seandainya kamu tau bahwa kamulah tokoh utamanya, mungkin topik tentang cinta sendiri ini akan berganti. Entah berganti dengan cinta berbalas, atau cinta yang bertepuk sebelah tangan. Ah tapi aku terlalu takut jika pilihan yang kedua itulah yang akan mengganti ceritaku. Bukankah akan lebih pilu?

Jadi, biarlah kuakhiri saja cerita tentang cinta sendiri ini. Sekarang, aku ingin membuka lembar baru. Aku ingin menulis kisah baru tanpa kamu. Aku ingin merangkai cerita dengan dia, yang juga menjadikanku tokoh utama di ceritanya.  Yang pasti, bukan cerita tentang cinta diam-diam atau cinta sendiri lagi. Aku akan merajut kisah indah, dengan tokoh utama yang baru. Dan sampai kapanpun, aku takkan pernah membiarkan kamu tau bahwa kamulah tokoh utama di kisah pertamaku.

Selamat tinggal, tokoh utama pertamaku.
Aku sudah menutup lembar cerita tentang kita.
Dan aku siap membuka lembar cerita untuk tokoh utama yang baru, dia.
:’)

0 komentar: