BLOGGER TEMPLATES Funny Pictures

Minggu, 24 Agustus 2014

CORETAN H1 TECHNO-F 2014

Kamis, 21 Agustus 2014
CORETAN H1 TECHNO-F 2014
                Well, setelah persiapan jauh-jauh hari, akhirnya hari H Techno-F pun tiba. Yap, Techno-F merupakan Masa Perkenalan Fakultas Teknologi Pertanian. Techno-F 2014 kali ini bertema “Technocolour”, yang kurang lebih berarti untuk menyatukan mahasiswa Fateta angkatan 50 yang beragam karakter dan latar belakang serta membaurkan empat departemen di Fateta (Teknik Mesin dan Biosistem, Ilmu dan Teknologi Pangan, Teknologi Industri Pertanian, serta Teknik Sipil dan Lingkungan) agar semakin SOLID. Seperti kata kakak Eveks, Techno-F juga merupakan masa “kelayakan” mahasiswa Fateta angkatan 50 menjadi keluarga Fateta. Kenapa begitu? Karena di Techno-F kami diajarkan tentang kedisiplinan dan attitude sebagai anggota keluarga Fateta, yang merupakan fakultas unggulan di IPB.
                Persiapan Techno-F pun sudah sangat matang, mulai dari pihak panitia maupun peserta. Gathering, kumpul-kumpul, dan berbagai tugas juga telah dilakukan. Ada tugas membuat essay tentang pertanian, review film, review jurnal, membuat makalah dan prototipe, karya teknologi pertanian nontulisan, sampai kartu lebaran. Tak ketinggalan juga buku tugas yang ada pop up-nya. Ribet? Iya. Namun itulah yang membedakan Fateta dari fakultas lain. Tugas-tugasnya berbobot. Kami gak disuruh buat yang aneh-aneh, pakai SOP yang norak, dan sebagainya, karena di IPB gak ada yang namanya ospek sampai menginjak-nginjak harga diri orang. Bangga? Pasti. B)
                Oke langsung ke acara hari ini. Pagi ini pukul 05.30 kami harus sudah kumpul di lapangan SIL dengan SOP lengkap. Setelah kumpul dengan REGEnya masing-masing, kami pun diperiksa kelengkapan SOPnya oleh para EVEKS. Nah dalam Techno-F juga ada peraturan-peraturan yang tercantum dalam “Survive Manual” dan diberlakukan sistem perolehan poin. Setiap pelanggaran peraturan akan dikenai poin (–). Setiap harinya tidak boleh ada poin (-). Jika ada salah satu orang yang melanggar, maka satu angkatan yang kena dampaknya; poin angkatan dikurangi. Untuk menebus poin tersebut, ada 3 macam tumbal yang bernilai; marka AK 20, ketua AK 50, dan ketua angkatan 500.
                Setelah evaluasi, kami diberi waktu selama 15 menit untuk sarapan. Setelah itu, kami dimobilisasi ke lapangan depan Auditorium Abdul Muiz Nasution untuk melaksanakan apel pembukaan rangkaian kegiatan Techno-F 2014. Bapak Sam Herodian, selaku Dekan Fateta yang menjadi pembina  apel. Beliau merupakan salah satu orang hebat di Fateta dengan banyak penemuan dan inovasi. Salah satu penemuan yang paling fenomenal adalah mesin pemingsan udang. Melalui amanatnya dalam apel, saya jadi semakin bangga bisa menjadi bagian dari Fateta (meskipun belum resmi :p).
                Kegiatan selanjutnya diadakan di Korfat (koridor Fateta), karena Auditorium Abdul Muiz Nasution tidak memenuhi kapasitas 400an peserta Techno-F 2014. Acara di korfat yaitu seminar yang dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, dan keempat Kepala Departemen yang ada di Fateta. Mereka semua orang-orang hebat yang memaparkan masing-masing departemen yang hebat juga. Tapi bagi saya, TIN yang paling kece :p (tanpa mengurangi kekecean departemen lain). Kenapa begitu? Karena di departemen TIN, ilmunya lengkap. Dengan 149 SKS tanpa minor tanpa SC, apa yang dipelajari di TIN sudah mencakup berbagai aspek yang mendukung bidang Teknologi Industri Pertanian. Selain itu, gak perlu ribet cari SC atau minor yang merepotkan dalam mengisi KRS :D
                Setelah seminar, ada acara Fateta Tour ke spot-spot penting departemen masing-masing. Setelah itu, ada hiburan dari supporter kebanggaan Fateta, Batalyon Merah. Kemudian dilanjut mobilisasi untuk sholat di masjid Al Hurriyah. Di sana, kami juga bertemu teman-teman dari fakultas lain yang juga sedang melaksanakan MPF. Saya jadi ingat masa MPKMB dulu yang juga harus jalan dari GWW-Alhur. Untungnya Fateta gak begitu jauh dibandingkan dari GWW.
                Usai sholat di Alhur, kami kembali ke korfat. Acara selanjutnya yaitu evaluasi dari Eveks atau komisi disiplin. Lumayan tegang juga, karena baru sehari kami sudah mengumpulkan poin -1136. Sesuai peraturan yang ada dalam Survive Manual, kami pun harus membayar dengan marka dan ketua AK. Semua marka dari 20 AK dirusak dan 13 ketua AK dipotong rambutnya di depan. Betapa memprihatinkannya. Sedih ya, tapi memang inilah konsekuensi yang harus kami tanggung. Ya, beginilah Techno-F, susah senang ditanggung satu angkatan. Jadi, semua orang harus respect dan saling peduli satu sama lain. Semoga besok lebih baik lagi dan tidak terulang kesalahan yang sama.
                Sekitar pukul 13.45, acara Techno-F hari pertama pun selesai. Namun bagi yang muslim, masih ada acara SAMUDERA yaitu silaturahmi mahasiswa muslim Fateta yang diadakan oleh FBI (Forum Bina Islami). Awalnya sih males banget udah pusing, masih ada aja acara lagi. Namun setelah mengikuti, terutama motivation training #UltraSemangat oleh kak Eko Susanto, alumni ITP 42. Banyak suntikan semangat yang kami dapatkan, semoga saja tidak menguap begitu hari berganti.
                Udah ah segini dulu, sampai jumpa besok di H2 Techno-F 2014. J

                

Kamis, 07 Agustus 2014

Review Film : FRONT OF THE CLASS

Daripada mellow terus, sekali-sekali posting review film inspiratif; Front of the Class. Recomended banget buat anak muda yang lagi males-malesan (kayak saya :3) dan gampang menyerah. Semoga termotivasi. :) [Btw, sebenernya ini tugas MPF sih :hammer:] 
FRONT OF THE CLASS

            Brad Cohen, yang memiliki nama panggilan “Bobo”, merupakan anak yang dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya. Brad sering melakukan gerakan aneh seperti kedutan dan sering  mengeluarkan suara-suara aneh seperti gonggongan anjing yang mengganggu teman-temannya di kelas. Hal itu terjadi sejak usianya enam tahun. Ayahnya yang keras merasa kesal dan memaksa Brad untuk berhenti mengeluarkan suara-suara aneh tersebut, namun Brad tidak dapat menghentikannya. Setelah orang tuanya bercerai dan ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita lain, Ibu Brad mengurus Brad dan adiknya, Jeff, sendirian. Hal inilah yang membuat Brad sangat mencintai Ibunya.
Dengan kebesaran hati dan ketangguhannya, Ibu Brad mencoba meneliti apa yang sebenarnya diderita anaknya. Setelah membaca banyak buku medis, akhirnya dia tahu bahwa penyakit yang diderita Brad adalah “Tourette Syndrome”. Tourette Syndrome adalah gangguan neurologis di mana otak mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk mengeluarkan suara aneh tersebut, seperti bersin yang tak tertahankan. Penyakit tersebut tidak ada obatnya, namun Brad yakin bahwa dia akan baik-baik saja. Ibunya pernah membawa Brad ke sebuah kelompok orang-orang penderita Tourette Syndrome di mana orang-orang seperti Brad berkumpul menjadi satu dan seolah mengurung diri dari dunia luar, membiarkan diri mereka dikalahkan oleh Tourette Syndrome. Hal ini membuat Ibu Brad menyesal membawanya ke sana. Sejak saat itu Brad bertekad untuk menghadapi Tourette Syndrome-nya dan tidak akan membiarkannya menang. Brad ingin hidup seperti orang normal dan menggapai cita-citanya.
Perubahan besar pada hidup Brad terjadi pada saat dia berada di bangku SMP. Saat itu Brad dikeluarkan dari kelas karena terus mengeluarkan suara anehnya yang mengganggu jalannya pelajaran dan membuat gurunya kesal. Kepala sekolah, Mr. Myer, meminta Brad untuk menghadiri acara orkestra musik. Sepanjang acara, Brad mengeluarkan suara anehnya. Para penonton pun merasa terganggu. Setelah acara selesai, kepala sekolah meminta Brad maju untuk menjelaskan alasan dia terus mengeluarkan suara aneh. Brad menceritakan dengan jujur tentang Tourette Syndrome-nya. Dia hanya ingin diterima dan diperlakukan secara normal seperti orang lain. Semua orang yang menertawakannya pun terharu dan mulai memperlakukan Brad seperti yang lain. Sejak saat itu, Brad bertekad untuk menjadi seorang guru yang bisa mendidik, yang memungkinkan anak-anak didiknya belajar meskipun mereka berbeda. Brad pun sadar bahwa guru terbesarnya adalah Tourette Syndrome yang dia derita.
Menginjak dewasa, Brad mulai berjuang mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang pengajar di Atlanta. Puluhan sekolah dia datangi demi memperoleh pekerjaan sebagai guru. Beberapa wawancara pun dia jalani. Akan tetapi banyak yang meragukan kemampuannya mengajar karena Brad memiliki Tourette Syndrome dan dikhawatirkan hal itu akan mengganggu konsentrasi murid-muridnya dalam belajar. Ayah Brad yang juga tak yakin dengan kemampuan Brad pun memintanya untuk bekerja dengannya. Brad sempat frustasi, namun Ibunya terus memberi motivasi agar Brad tak kalah dengan Tourette Syndrome-nya.
Berkat keuletan, fokus, dan pantang menyerah, Brad akhirnya berhasil menemukan sekolah yang tepat baginya, yaitu Mountain View. Kepala sekolah dan staf guru terkesan dengan pribadi Brad dan alasannya ingin menjadi seorang guru. Dia diberi kesempatan untuk mengajar kelas dua. Brad begitu bersemangat menjalani hari-harinya sebagai seorang guru. Anak-anak didiknya pun antusias mengikuti pelajarannya. Sementara itu, kehidupan asmaranya pun berjalan manis. Melalui situs jodoh, Brad bertemu dengan Nancy, seorang gadis yang menerima Brad apa adanya dengan kekurangan yang dia miliki.
Waktu berlalu, kerja keras Brad membuahkan hasil yang menakjubkan. Brad mendapatkan penghargaan Sallie Mae sebagai “Guru Tahun Ini” di antara pendidik baru negara bagian Georgia. Dia telah membuktikan bahwa Tourette Syndrome bukan penghalang baginya untuk menggapai impiannya. Tourette Syndrome justru menjadi teman dan guru terbesarnya dalam hidup. Impian lain yang berhasil dia wujudkan adalah lulus master, menjadi homer (Atlanta Braves Mascot), dan menikah dengan Nancy. Sampai saat ini, Brad mengabdikan dirinya sebagai seorang guru dan tinggal di Atlanta.
Pesan moral yang terkandung dalam film Front of the Class antara lain:
·        Belajarlah dari kekurangan; belajar untuk terus maju, belajar untuk tidak membiarkan hal itu menghentikan langkah kita, dan belajar untuk tidak membiarkan kekurangan itu menang.
·   Jangan pernah membiarkan apapun menghentikan kita dalam mengejar impian kita dari bekerja, bermain, atau jatuh cinta.

JJJ